Pages

Kamis, 29 September 2011

Demam Berdarah

Tahun ini wabah demam berdarah dengue (DBD) kembali menyapa kita. Hingga pertengahan Maret, bencana “lima tahunan” ini telah merenggut nyawa 424 orang dari 31.834 orang penderita ( data Depkes 11 Maret 2004 ). Suatu kenyataan yang sungguh memprihatinkan. Menteri Kesehatan Achmad Sujudi mengakui, pihaknya kewalahan menghadapi kejadian ini. Tak ada jalan lain, masyarakat harus ikut aktif menanggulanginya. Langkah utama adalah dengan membersihkan lingkungan, baik secara bersama-sama maupun dilakukan setiap keluarga di rumah masing-masing
Penanggulangan DBD yang dikenaldenganistilah 3M tentu paling relavan. Yaitu membersihkan tempat penampungan air dan selalu menutupnya, serta menguur barang-barang bekas yang memungkinkan terjadinya genangan air. Cukup? Jelas belum. Masih ada beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan, agar manfaat 3M terasa lebih efektif. Antara lain :
·        Selalu member abate setelah selesai membersihkan tempat penampungan air. Abate memang bisa bertahan 2 – 3 bulan, tapi residu yang berfungsi membunuh jentik nyamuk akan hilang saat kita menyikat dinding tempat penampungan air. Maka pemberian abate harus diulangi lagi.
·        Dalam membersihkan lingkungan, kita harus memperhatikan tempat-tempat yang tidak terduga. Antara lain jentik Aedes egypti dapat hidup di talang air yang tersumbat, lubang pohon yang menahan air hujan, bahkan di tempat penampungan air di kulkas.
·        Penyemprotan untuk membunuh nyamuk dewasa dilakukan pada saat nyamuk aktif, yaitu pkl. 08.00 – 12.00 dan pkl 15.00 -17.00. tinggalkan rumah setelah penyemprotan agar tidak membahayakan dan biarkan asap selama kurang lebih satu jam agar efektif.
·        Bila ada anggota keluarga yang demam, tidak perlu panic berlebihan. Demam tinggi tidak selalu karena DBD. Segera bawa ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas pemeriksaan lengkap dan ikuti petunjuk dokter yang berpengalaman.
·        Pemberian ramuan tradisional atau jus buah-buahan bisa saja dilakukan untuk meningkatkan kondisi tubuh penderita DBD. Namun, cara ini sesungguhnya belum teruji secara klinis untuk membantu penyembuhan.
Sumber : majalah inisari, April 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar