Pages

Senin, 16 Desember 2013

Karies Gigi yang Sering Terjadi Pada Anak- Anak

Seringkali kita mendapati anak - anak khususnya, balita dengan gigi berlubang yang sudah parah dan merasa cemas. Penyakit  gigi berlubang pada balita dapat dicegah sejak dini. Berikut kami berikan informasi mengenai gigi berlubang pada gigi balita dan tips pencegahannya.
Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut (ECC) adalah merupakan gigi berlubang pada 1 gigi atau lebih, atau hilang / rusaknya gigi dengan kondisi parah karena caries gigi, atau adanya penambalan gigi pada gigi susu ketika anak berusia antara 0-6 tahun. Deteksi adanya karies gigi pada anak balita dapat dilakukan dengan cara memeriksa gigi anak (terutama 4 gigi seri atas yang paling rentan karies),  buka bibir bagian atasnya, bersihkan sisa-sisa makanan dengan kain kassa yang dibasahi dengan air hangat lalu kita liat dibawah pencahayaan yang cukup. Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses seperti gambar berikut ini :

Gambar di atas terdapat warna keputihan seperti kapur yang lebih putih daripada gigi sekitarnya. Keadaan ini dimana mulai terjadi proses karies awal (early decay), namun belum terbentuk lubang gigi (kavitas). Biasanya spot putih terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi (leher gigi). Pada keadaan ini bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas (moderate decay) atau bahkan proses karies yang lebih parah (advanced decay). Orang awam sering menyebutnya gigis atau gupis dsbnya. Berikut ini contoh gambaran lainnya karies gigi pada anak balita pada keadaan  dimana sudah terbentuk lubang gigi (kavitas). Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi sehat di sekitarnya. Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut (ECC) adalah merupakan gigi berlubang pada 1 gigi atau lebih, atau hilang / rusaknya gigi dengan kondisi parah karena caries gigi, atau adanya penambalan gigi pada gigi susu ketika anak berusia antara 0-6 tahun. Deteksi adanya karies gigi pada anak balita dapat dilakukan dengan cara memeriksa gigi anak (terutama 4 gigi seri atas yang paling rentan karies),  buka bibir bagian atasnya, bersihkan sisa-sisa makanan dengan kain kassa yang dibasahi dengan air hangat lalu kita liat dibawah pencahayaan yang cukup. Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses seperti gambar berikut ini :
Jika menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter gigi anak untuk mencegah proses lubang gigi menjadi semakin parah.

Mengapa gigi balita dapat mengalami karies?
Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, yaitu terpaparnya gigi dalam waktu yang panjang oleh asam sehingga mineral-mineral email gigi larut. Bakteri dalam mulut merubah gula yang berasal dari makanan / minuman menjadi asam. Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : minuman dari buah-buahan, susu, ASI dll, sehingga sering juga disebut Nursing Bottle Caries atau Karies Susu Botol. Terendamnya gigi dalam cairan tersebut merupakan tempat yang sangat sesuai untuk bakteri berkembang biak dan menghasilkan asam.

10 Tips mencegah gigi balita berlubang

  • Berikan ASI pada bayi, minimum sampai usia 6 bulan
  • Bila bayi minum menggunakan dot, usahakan menggendong anak selama pemberian susu, dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur, TANPA dot. Jangan biarkan anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya.
  • Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melalui baby cup.
  • Diantara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula
  • Bersihkan gigi anak Anda minimum 2x sehari. Pada anak yang belum memiliki/tumbuh gigi pembersihan daerah gusi yang belum bergigi dapat dilakukan dengan kain kasa/kain yang lembut yang dicelupkan air matang hangat. Jika sudah tumbuh gigi pembersihan gigi dilakukan dengan menggunakan sikat gigi yang sesuai dengan usia anak.
  • Batasi pemberian makanan/minuman manis dan lengket pada anak. Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit, cookies, permen, jus buah, soft drinks dan minuman manis lainnya. Berilah camilan yang sehat seperti potongan buah, keju, saturan rebus, dan sandwich kecil yang lebih bermanfaat untuk kesehatannya.
  • Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/ pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut bayi,terutama bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau ditambal. Penelitian menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat lebih banyak bakteri daripada gigi sehat.
  • Mulai usia 6 bulan, bersihkan gigi anak dengan sikat gigi lembut khusus bayi tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat meludah atau berkumur, Anda dapat menggunakan pasta gigi khusus anak, kira-kira sebesar biji jagung atau pea-sized amount. Orangtua/pengasuh tetap membantu anak untuk menyikat giginya sampai anak mahir, yaitu umumnya sekitar usia 7-8 tahun.
  • Usahakan ketika anak berusia 1 tahun sudah berhenti minum menggunakan dot, dan ajarkan menggunakan cup.
  • Ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia sudah menginjak usia 1 tahun.


Beberapa fungsi dan peran gigi susu adalah :

1.     Fungsi pengunyahan (mastikasi). Anak yang sering sakit gigi tentu akan malas untuk mengunyah makanan, hal ini berdampak pada asupan gizi yang tentunya sangat dibutuhkan anak-anak mengingat masa anak-anak adalah masa aktif pertumbuhan dan perkembangan. Disamping itu berdampak pula terhadap pertumbuhan rahang, rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena fungsi pengunyahan yang juga tidak maksimal, mengakibatkan  gigi-gigi permanen penggantinya kekurangan ruang sehingga  gigi berjejal, posisi gigi depan maju.
2.     Fungsi bicara (fonetik). Gigi berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti F,V,S,Z,Th. Ketika gigi, terutama gigi depan hilang/rusak berat maka pelafalan beberapa huruf akan kurang tepat (cedal).
3.     Fungsi kecantikan (estetik). Anak dengan gigi utuh dan rapi akan terlihat semakin cantik/tampan. Yang perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika teman-temannya mengolok  dengan sebutan ompong karena giginya gigis(rampant) dan tinggal akar.
4.     Fungsi mempertahankan ruang dalam lengkung gigi  sebagai persiapan pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi permanen. Gigi susu karena suatu sebab terpaksa dicabut sebelum waktunya, maka gigi yang terletak di depan/ belakangnya akan bergeser ke ruang bekas gigi yang dicabut, hal ini mengakibatkan gigi permanen kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanen akan kehilangan penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah.

Beberapa kelainan gigi dan mulut yang sering terjadi :
1. Gigi berlubang (karies). Proses terjadinya lubang pada gigi dipengaruhi oleh 4 faktor penyebab utama yangterjadi dalam waktu bersamaan. Faktor tersebut adalah :
1.     Kuman
2.     Sisa makanan
3.     Gigi, dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara sempurna.
4.     Waktu
Proses terjadinya karies dimulai dengan adanya plak pada permukaan gigi, dimana gula dari sisa makanan dan bakteri akan menempel pada waktu tertentu dan berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis dan menyebabkan demineralisasi email, yang akan berlanjut menjadi karies gigi.

Lubang pada gigi mempunyai kedalaman yang berbeda-beda yaitu :
1.     Lubang pada permukaan terluar (email) : biasanya belum menimbulkan rasa sakit
2.     Lubang pada permukaan kedua (dentin) : telah menimbulkan rasa sakit jika terkena makanan manis/minum dingin
3.     Lubang sampai ke syaraf gigi : tanpa ada rangsangan akan menimbulkan sakit berdenyut-denyut dan terus menerus

Karies gigi yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat dijumpai berupa kerusakan gigi yang parah mengenai sebagian besar giginya. Itu biasanya, akibat pemberian susu atau cairan manis di dalam botol atau ASI yang terlalu lama menempel pada permukaan gigi serta makanan manis dan lengket lainnya. Kondisi yang memperparah terjadinya karies pada anak ini adalah karena ketidakpahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut, dimana karies tersebut dipicu oleh pemberian larutan yang manis, seperti air susu, soft drink menggunakan botol, serta air susu ibu yang cara pemberian, frekuensi serta intensitasnya kurang tepat. Lamanya larutan tersebut berada di rongga mulut, seperti ketika anak tertidur sambil mengemut (mengedot) soft drink, air susu dalam botol ataupun air susu ibu lebih memeperparah terjadinya karies, bahkan dapat terjadi rampan karies pada gigi anak tersebut. Urutan kerusakan biasanya terjadi pada gigi seri atas, gigi geraham, dan gigi seri bawah. Karies yang terjadi pada gigi anak ini dapat menimbulkan rasa sakit/ nyeri, maka anak akan kehilangan selera makan dan kadang dapat terjadi demam serta proses mengunyah makanan akan terganggu, sehingga anak menjadi malas makan dan akhirnya menjadi kurus. Dalam hal ini, secara tidak lansung, karies pada anak akan mempengaruhi proses timbuh kembang dan pertumbuhan gigi permanen anak.

Usaha pencegahan karies pada anak harus dilakukan sedini mungkin, yakni ketika gigi susunya mulai tumbuh.
SOLUSI :

  • menghilangkan plak (menyikat gigi dengan teratur setelah makan dan sebelum tidur).
  • mengurangi paparan asam terhadap gigi.
  • meningkatkan daya tahan gigi (misalnya dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor, pemberian topikal aplikasi fluor).menurunkan jumlah kuman (misalnya dengan berkumur antiseptik).
  • mengatur pola makan (mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula).
  • merubah kebiasaan minum susu dari botol ke minum dari gelas, dan jangan biarkan anak minum susu sambil tertidur.
  • Kontrol ke drg setiap 3-6 bulan.
2. Bengkak pada gusi
Pembengkakan yang terjadi pada gusi dapat disebabkan adanya peradangan pada gigi maupun gusi. Infeksi yang terjadi pada gigi dapat menjalar pada gusi, yang bahkan dapat sampai ke pipi.
SOLUSI :
  • dilakukan perawatan saraf gigi
  • pemberian antibiotik dan anti bengkak
3. Warna putih pada lidah akibat air susu
Warna putih pada lidah sering dijumpai pada bayi yang minum susu. Sisa susu yang menempel pada lidah akan mengalami fermentasi sehingga merangsang untuk timbulnya jamur, hal ini dapat menimbulkan bau tidak  sedap.
SOLUSI :
  • lidah disikat menggunakan sikat lidah
  • pemberian anti jamur
4. Kesundulan
Sepanjang hidup gigi mengalami 2 kali masa pertumbuhan, pertama adalah periode gigi susu dan kedua adalah periode gigi tetap. Terlihat tonjolan / warna putih pada gusi menunjukkan akan tumbuhnya gigi.
Perkiraan tumbuhnya gigi susu dan permanen rahang bawah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar