Pages

Jumat, 19 Agustus 2011

Baca Tempatmu Sebelum Engkau Meledakkan!



Petasan atau mercon, sensasi yang menyemarak ketika dating bulan yang mulia ini, bagaikan budaya di kalangan segelintir masyarakat di Indonesia. Suatu hal yang sangat disayangkan terjadi di tengah syabab ( pemuda ) bangsa yang seharusnya mengisi bulan suci ini dengan menuntut ilmu dan banyak beribadah sesuai tuntunan Rasul-Nya, namun malah terlena oleh kesenangan sejenak.  Tahukah kita bahwa islam mewajibkan kita ubtuk mawas diri akan keselamatan diri sendiri dan saudara seagama kita?.
Wahai kaum muslimin, kalau menakut-nakuti itu saja tidak boleh, bagaimana dengan bom yang sedahsyat itu diledakkan di dua hotel di Jakarta yang tidak diragukan lagi di sana banyak kaum muslimin sehingga menumpahkan darah mereka dan membuat mereka dihantui oleh ketakutan, tentu hukumnya lebih besar lagi.
Dengan peledakkan bom yang mereka sebut jihad, dapat melukai kaum muslimin dan muslimah dan orang-orang kafir lainnya. Membunuh seorang muslim itu lebih berat di sisi Allah daripada lenyapnya dunia ini. Namun tidak dibenarkan pula membunuh kafir yang dalam perjanjian, karena yang boleh dibunuh adalah kafir yang mengangkat pedangnya kepada kita ( kaum muslimin ).
Barang siapa yang mengingkari perjanjian tersebut maka atasnya laknat Allah dan malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak menerima di hari kiamat darinya emas ataupun perak. Apabila seorang kafir dijamin keamanannya oleh seorang muslim, maka haram bagi kaum muslimin untuk membunuhnya, merampas hartanya, menterornya, dan sejenisnya. Bahkan diwajibkan bagi kaum muslimin menjaga keamanan dan ketentramannya dengan perjanjian.
Itulah sedikit-banyak tentang petasan dan hubungannya dengan aksi teror. Maka dari itu, kami mengajak untuk syabab agar lebih banyak menuntut ilmu dari pada mendahulukan semangat yang kebanyakan syabab kita di Indonesia lalai darinya, sehingga ikut dalam jaringan-jaringan tersebut yang lebih mendahulukan semangat dan angan-angan surge tanpa menuntut ilmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar